Diteksi Serangan Jantung di Usia Muda
Serangan Jantung di Usia Muda
· Konsumsi Alkohol Berlebihan, dapat mempercepat proses penuaan
arteri yang membuat arteri tidak elastis lagi
· Merokok, dapat merusak system kerja normal lain dari
organ jantung
· Tekanan Darah Tinggi, risiiko kena penyakit kardiovaskuler makin besar. Kalau hipertensi kita gak diatasi, itu bisa nyebabin terjadinya kerusakan pembuluh darah yang lebih cepat dan itu berdampak sama sistem saraf pusat atau stroke, gangguan fungsi jantung, dan gagal ginjal.
· Kurang Aktivitas Fisik, sama artinya dengan meningkatkan
risiko terkenan serangan jantung
· Kadar Kolestrol Tinggi, sering mengonsumsi fast food yang menjadi
pemicu kolestrol tinggi
Cara mendeteksi Kelainan Jantung di Usia muda
Pemeriksaan bisa terdiri dari beberapa macam,
namun disesuaikan dengan kebutuhan,
1.
Pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) untuk menilai aktivitas listrik jantung, dan
pemeriksaan rontgen dada. Umumnya sih banyak penyakit jantung bisa dideteksi
dengan pemeriksaan sederhana lewat telinga dokternya, serta EKG dan rontgen
dada.
2.
Pemeriksaan echocardiography, atau USG jantung. Pemeriksaan ini melihat secara live
(tapi tidak langsung) gerakan jantung beserta katub-katubnya. Dari sana juga
bisa dinilai "efisiensi" kerja jantung. Maksudnya melihat kinerja jantungmu
mampu untuk memompa darah. Seberapa banyak darah yang bisa dipompa dalam satu
kali gerakan pompa. Pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter spesialis jantung.
Ekokardiografi bermanfaat untuk mendiagnosis penyakit jantung bawaan seperti
sekat jantung bocor, atau gangguan degeneratif seperti katub jantung yang
ngeplek (insufisiensi) atau malah kaku (stenosis).
3.
Pemeriksaan tes treadmill, yaitu pasien berjalan diatas mesin treadmill, lalu kecepatannya akan
dinaikkan bertahap. Di dada pasien akan ditempel kabel-kabel untuk melihat
aktivitas listrik jantung pasien (EKG) secara live. Pemeriksaan ini berfungsi
untuk mendeteksi bila terjadi iskemia (kondisi kekurangan oksigen) pada otot
jantung akibat aktivitas fisik. Ibaratnya, tindakan ini bisa memicu serangan
jantung. Sebelum serangan jantung terjadi, listrik jantung akan mengirim sinyal-sinyal
yang akan ditangkap oleh gambaran EKG
4.
Pemeriksaan CT scan koroner dan calcium scoring, pasien masuk ke mesin CT scan,
diberi injeksi obat, lalu nanti akan keluar gambar jantung beserta pembuluh
darah koronernya. Pemeriksaan ini bermanfaat untuk mendeteksi sumbatan pada
pembuluh darah koroner.
5. Pemeriksaan ambulatory EKG monitoring, yaitu pemeriksaan EKG secara kontinu selama 24 jam. Pasien akan direkam EKGnya non stop. Alatnya macam-macam. Salah satunya adalah SPYDER.
Pemeriksaan ini bermanfaat untuk mendeteksi gangguan irama jantung yang sifatnya hilang timbul, dan sulit dideteksi dengan pemeriksaan EKG biasa.
Comments
Post a Comment