Peran Perawat pada Terapi Komplementer

Pengertian Komplementer

a. Pengertian 

Pengobatan komplementer adalah pengobatan nonkonvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang peroleh melalui penddidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan dan efektifitas yang tinggi berlan (Kemenkes RI, 2011). 

Komplementer adalah semua terapi yang digunakan sebagai tambahan untuk terapi konvensional yang direkomendasikan oleh penyelenggara pelyanan kesehatan. Terapi komplementer dipergunakan untuk melengkapi terapi konvensional (Potter, 2010). 

b. Macam-macam pengobatan komplementer 

jenis pengobatan komplementer berdasarkan peraturan mentri kesehatan RI, Nomor : 110/Menkes/Per/2007 yaitu pijat urut, aromaterapi, chiropraktik, yoga, mediasi, akupuntur, osteopati, akupresur, shiatsu, terapi herbal, hipnoterapi, penyembuhan spiritual, do’a, naturopati, homeopati, healing touch, tuina, jamu, gurah, makro nutrient, mikro nutrient, terapi ozon, hiperbarik, terapi energi (medan energi) (Kemenkes RI, 2011). 

Banyaknya terapi pengobatan komplementer tidak untuk digunakan semua, tetapi untuk dipilih berdasarkan pertimbangan yang paling sesuai bagia pasien dan keluarga dari segi yaitu, latar  belakang kultural, tersedianyan terapis atau fasilitas, biaya. 

c. Hal-hal penting dalam merekomendasikan pengobatan komplementer. (Catherine, 2004)

1) Keparahan penyakit

2) Kesembuhan penyakit dengan pengobatan konvensional

3) Tingkat ivasi dari pengobatan komplementer

4) Toksisitas dari pengobatan komplementer

5) Ketersediaan, kualitas merupakan bukti pengobatan komplementer

6) Pengetahuan dan kemauan pasien untuk menerima manfaat dan resiko pengobatan komplementer

7) Kematangan niat pasien untuk memilih pengobatan komplementer

8) Kepatuhan penggunaan obat yang diresepkan

d. Strategi pengobatan komplementer

Strategi pengobatan harus selaras dengan fungsi alami tubuh (Catherine, 2004) :

1) Pendayagunaan kekuatan alami (Vis Medicatrix Natural)

2) Tidak mencederai (Primus Non Nocare) yaitu noninfasif

3) Temukan penyebab (Tolle Causama) yaitu pola makan, gaya hidup

4) Mengobati secara menyeluruh (Holistik)

5) Tindakan pencegahan yaitu pasien diajari prinsip hidup sehat.

E. Manfaat terapi Komplementer 

Pengobatan dengan menggunakan terapi komplementer mempunyai manfaat selain dapat meningkatkan kesehatan secara lebih menyeluruh juga lebih murah. Terapi komplementer terutamakan dirasakan lebih murah bila klien dengan peyakit kronis yang harus rutin mengeluarkan dan pengalaman klien yang awalnya menggunakan terapi modern menunjukkan bahwa biaya membeli obat berkurang 200-300 dolar dalam beberapa bulan setelah menggunakan terapi komplementer (Nezabudkin,2007). 

F. Peran Perawat

Peran perawat yang dapat dilakukan dari pengetahuan tentang terapi komplementer diantaranya sebagai konselor, pendidik kesehatan, penelitian, pemberi pelayanan langsung, koordinator dan sebagai advokat. Sebagai konselor perawat dapat menjadi tempat bertanya, konsultasi, dan diskusi apabila klien membutuhkan informasi ataupun sebelum mengambil keputusan. Sebagai pendidik kesehatan, perawat dapat menjadi pendidik bagi perawat disekolah tinggi keperawatan seperti berkembang di Australia dengan lebih dahulu mengembangkan kurikulum pendidikan (Crips & Taylor, 2001).


Comments

Popular posts from this blog

Memutihkan gigi dengan Baking Soda

Manage Financial Stress